Rabu, 25 Juli 2007

SDIT Istiqamah, Utamakan Bahasa Arab dan Inggris

Selasa, 20 Mei 2003
SDIT Istiqamah, Utamakan Bahasa Arab dan Inggris
BAGI warga kota, pamor Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Istiqomah sebagai lembaga pendidikan unggulan sudah terbukti kualitasnya. Dari tahun ke tahun selalu saja ada prestasi. Biaya masuk ke sekolah di kawasan kompleks Pertamina in pun mahal. Bayangkan, biaya pendaftarannya Rp5,5 juta - Rp6 juta. Tapi, kualitas pun terjamin.
Dari awal berdirinya SDIT Istiqamah, pihak manajemen sudah bertekad untuk memberi mutu pendidikan terbaik, tapi berbeda dari sekolah lain. Salah satunya ada pelajaran bahasa Arab, bahasa Inggris dan mengaji dengan metode qiroat. Selain itu, SDIT Istiqamah juga memberlakukan jam belajar selama 6 jam belajar untuk kelas I atau masuk mulai pukul 08.00-14.00 Wita dan 7,5 jam belajar untuk kelas II-VI atau masuk mulai pukul 07.30-15.00 Wita.
Dan sebagai perbandingan, pada sekolah lain untuk kelas satu biasanya masuk mulai pukul 07.30-10.00 Wita. "Keunikannya lagi, kami memberi kebebasan kepada setiap guru dan murid untuk memodifikasi kondisi belajar agar nyaman dan rileks. Tujuannya agar pelajaran yag disampaikan bisa diterima dengan baik. Jadi terserah, mau sambil duduk atau tidur-tiduran juga tidak apa-apa. Yang penting bisa rileks," jelas Sair, salah seorang staf SDIT Istiqamah di ruang kerjanya, kemarin.
Tentang tingkat keberhasilan mata pelajaran bahasa Inggris, bahasa Arab dan mengaji dengan qiroati, menurut Sair cukup signifikan. Hal ini bisa dilihat pada murid-murid yang sudah mampu mengaji sempurna, meskipun baru kelas 3. Sedangkan kemampuan bahasa Inggris hasilnya bisa dilihat pada murid-murid kelas enam. "Buktinya, setiap ada perlombaan yang berhubungan dengan bahasa Inggris, murid-murid kami selalu dapat juara," ujar Sair.
Semua keberhasilan itu bisa dicapai, karena ditunjang oleh berbagai sarana pendukung yang cukup memadai. Menurut Sair, SDIT Istiqamah memiliki staf pengajar sebanyak 37 orang dengan level sarjana dari berbagai disiplin ilmu. Dari 12 kelas yang ada, masing-masing memiliki seperangkat komputer yang digunakan sebagai media belajar. "Disamping itu, kami juga memiliki lab komputer dalam satu ruangan khusus," tambah Sair.
Lantas bagaimana persiapan menghadapi tahun ajaran baru 2003-2004?. Ternyata SDIT Istiqamah sudah menerima pendaftaran murid baru yang dilakukan pada 28 April-8 Mei 2003 lalu. Padahal berdasarkan edaran Dinas Pendidikan (Diknas), pendaftaran siswa baru dimulai pada 14-24 Juli mendatang. "Tidak apa-apa. Tujuan kami hanya memberi kesempatan kepada orang tua murid agar bisa mencari sekolah lain jika anaknya tidak diterima di sini (Istiqamah, Red)," jawab Sair.
Ditambahkannya, pada pendaftaran itu ada sekitar 95 calon murid yag mendaftar. Tapi dari jumlah itu, SDIT Istiqamah hanya menerima sebanyak 68 murid saja, dimana jumlah itu menyesuaikan kapasitas ruangan yang dimiliki, yakni 12 kelas. "Insya Allah, pengumuman akan dilakukan pada awal Juni nanti. Yang jelas calon murid nanti harus memenuhi persyaratan yang sudah kami tetapkan, yakni umur tidak kurang dari 5,5 tahun serta lulus uji psikologi," papar Sair lagi. (jt-3)
http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Balikpapan&id=37968

Senin, 16 Juli 2007

Hasil Seleksi Babak Penyisihan Kompetisi Matematika Pasiad se-Indonesia II, 2006

Hasil Seleksi Babak Penyisihan Kompetisi Matematika Pasiad se-Indonesia II, 2006

{ PROPINSI : KALIMANTAN TIMUR, TINGKAT : SD }
NO PESERTA NAMA PESERTA SEKOLAH ASAL NILAI PERINGKAT KET.
20020005 AFIQ RASHIF SD YPVDP BONTANG 40 1 FINAL
20030171 RAKA WESTU MOGANDHI SDN 001 BPP SELATAN 39.75 2 FINAL
20010316 ANISAFAHRINAAMALIA SDS 002MUH SMD ULU 36 3 FINAL
20010086 MUHAMMAD RASYID RIFAI SDN 020 SMD ILIR 35 4 FINAL
20030187 MAHENDRA D ADHINATA SDN 001 BPP SELATAN 34.25 5 FINAL
20030004 SAMUEL F HUTAPEA SDK SANTA THERESIA 33.25 6 FINAL
20030380 TOMMY SUKANTO SD KEMALA BHY BPP 33.25 7 FINAL
20020091 SATYA BAGUS PRADITA SD VIDATRA BONTA 32.5 8 FINAL
20020029 EGIA KAMANDIKA SD YPVDP BONTANG 31.25 9 FINAL
20030026 RIZKYANTO NUGROHO SD 3 PATRA DHARMA 31.25 10 FINAL
20010300 ANUGRAH YUDHA PRANATA SDN 007 SMD ULU 30 11 FINAL
20030028 NUGROHO SATRIO UTOMO SD 3 PATRA DHARMA 30 12 FINAL
20010391 YUMITA AZIZAH PUTRI SDS 038 SMD ULU 29 13 FINAL
20030118 YAND CAESAR VICEREA SD PATRA DHARMAI BPP 29 14 FINAL
20020057 KENNY NUR FATHONAH SD YPVDP 27.5 15 FINAL
20010318 RILOADITYO SDS 002MUH SMD ULU 26.5 16 FINAL
20010240 FAJAR MUHAMMAD KHUDORI SDN 023 SMD ILIR 26.25 17 FINAL
20020049 HELWIN ANDREALIN SD YPVDP 26.25 18 FINAL
20010118 RAIHANA PERTIWI SDN 024 SMD ILIR 25 19 FINAL
20010403 NOVY P SDS 002 KAT SMD UTARA 25 20 FINAL
20010293 ADIVIAZWAGERI SDN 007 SMD ULU 25 21 FINAL
20030010 RISKY RATNO TANBAYA SDN 033 BPPN UTARA 25 22 FINAL
20030285 CLAUDY SONLY DANIEL SDN 026 BPP SELATAN 25 23 FINAL
2003384 BUDIPRASETYO SD EMAL B 25 24 FINAL
20030361 AJI CAESAR WICAKSONO SD LATIHAN YBBSU 25 25 FINAL
20030365 ERISKA ANGGRAHENI SDL YBBSU BPP SLT 25 26 FINAL
20010315 KARINAHAQUE SDS 002MUH SMD ULU 24.25 27 FINAL
20030411 TRIADIATMOKO SDN 043 BALIKPAPAN U ARA 24 28 FINAL
20010317 YULILESTANTAY SDS 002MUH SMD ULU 23.75 29 FINAL
20030003 MICHELLE VALERIA SDK THERESIA BPPN SE 23.75 30 FINAL
2003083 ADITYA RIZQI WAHYU W SDN 001 BALIKPAPAN UTARA 23.75 31 FINAL
20020016 AYU NOVIANTI KURNIASIH SD YPVDP BONTANG 23.5 32 FINAL
20010112 HANIEFAH RESTYANTI SDN 016 SAMARINDA ULU 23.25 33 FINAL
20010114 SITI AISYAH SDN 016 SAMARINDA ULU 23.25 34 FINAL
20020044 FRANSISKA JAWA SD IMANUEL 22.75 35 FINAL
2001 091 REZA ARYA SAPUTRA SDN 020 SMD ILIR 22.5 36 FINAL
20010155 RABIATUL ARDAWIAH SDN 028 SMD SEBERANG 22.5 37 FINAL
20010333 M ZULFIKRI KHAIR SDS 044 SMD UTARA 22.5 38 FINAL
20020022 DANIEL XAVERIUS SAGALA SD YPVDP 22.5 39 FINAL
20030013 NUR HIK MAWAN SDN 028 BPPN UTARA 22.5 40 FINAL
2 030017 RENO ARIF KURNIAWAN SDN 028 BPPN UTARA 22.5 41 FINAL
20030195 GHINADHIA PUTRI ANDIYA SDN 009 BALIKPAPAN BARAT 22.5 42 FINAL
20030369 RAISA CLEIZERA R SDL YBBSU BPP SELATAN 22.5 43 FINAL
20010119 ANDRA SYAHPUTRA SDN 024 SMD ILIR 21.75 44 FINAL
20010008 RACHMAD LIVIA SDK SUNODIA SMD ILIR 21.75 45 FINAL
20030250 FARDHILA R SDIT ISTIQAMAH 21.75 46 FINAL
20030199 ACHMAD RIDHA ANSHARI SDN 009BPP BARAT 21.5 47 FINAL
20010217 MUSTAKIM NURAHMAN SDN 019 SMD ILIR 21.25 48 FINAL
20010233 M RIDHO R R SDN 017 SMD U AR 21.25 49 FINAL
20010401 GLADYS SDS 002 KAT SMD UTARA 21.25 50 FINAL
20010413 APRILIA WINDI A*ASTA T SDN 029 SMD SEBERANG 21.25 51 FINAL
20010349 RIZKY ANANDA PUTRI R SDN 002 SAMARINDA ILIR 21.25 52 FINAL
20010352 YUNITA GUNAWAN SDN 002 SMD ILIR 21.25 53 FINAL
20020043 FIDYA RAHMADHANI A SDIT YABIS 21.25 54 FINAL
20030192 RENDY PUTRA PAMUNGKAS SDN 001 BPP SELATAN 21.25 55 FINAL
20030296 PERMADI SURYO ATMOJO SDN 005 BPP TENGAH 21.25 56 FINAL
2003395 DEWINOORJANNAHUTAMI SDN 022 21.25 57 FINAL
20030350 RAFLI RAHMAN SDN 033 BPP TENGAH 21.25 58 FINAL
20030357 ILVA WIDYANINGTYAS S SDL YBBSU BPP SELATAN 21.25 59 FINAL
20020093 SEPTIAN ARIF JATMIKO SD 1 YPK BONTANG 21 60 FINAL
200 064 ADETRIWINARNOPAMBUDI SDN 003BALIKPAPANTEN 21 61 FINAL
20030201 WIDA ZAHRA NOVALINA SDN 001 BAL SELATAN 21 62 FINAL
20030113 IRVAN RIZKADANA SDN 035 BPP UT* A 20.75 63 FINAL
20030210 FAUZI RAMADHANI SDN 009 BALIKPAPAN BARAT 20.75 64 FINAL
20020061 M ZAKY DARMAWAN SDIT YABIS 20.25 65 FINAL
030306 KHAIRUNNISA SDN 002BALIKPAPANTENGAH 20.25 66 FINAL
20010373 RITAMI RANNU SURIRA SDN 006 SMD SEBERANG 20 67 FINAL
20010220 MARCHELIA ANGGRAENI SDN 019 SMD ILIR 20 68 FINAL
20010429 M FATURRAHMAN SDN 025 SMD ULU 20 69 FINAL
20010294 DWIKIFITRANDYREZYR SDN 007 SMD ULU 20 70 FINAL
20020037 FAISAL FATHONI SD YPVDP BONTANG 20 71 FINAL
20020096 SOFIA AFRIANI SDN 002 BONTANG SELATAN 20 72 FINAL
20030006 RIA ANGELINA A S SDN 033 BPPN UTARA 20 73 FINAL
20030173 SURYA LAKSONO SDN 022 BPPBARAT 20 74 FINAL
20030206 REYHAN DANU RAHMAN SDN 009 BALIKPAPAN BARAT 20 75 FINAL
20030405 MARSHA DJULIA DHARA SDN 031 BPP SELATAN 20 76 FINAL
20030373 FEBIOLA RATNA DEWI SDL YBBSU BPP SELATAN 20 77 FINAL
20030175 NIMADERATIHPURNAMADEWI SDN 001 BPP SELATAN 19.75 78 FINAL
20030128 HERLINA MELI SDN 041 BPP UTARA 19.25 79 FINAL
20010241 YUNIAAZHARI SDN 023 SMD ILIR 19 80 FINAL
20030019 SUCI DWI FITRIANI SD N028 BPPN UTARA 19 81 FINAL
20030205 RIZKY ADHITYA SDN 001 BAL SELATAN 19 82 FINAL
20030246 PUTRI AMALINA AHLI SDIT ISTIQAMAH BPP 19 83 FINAL
20010082 WORO AZMI LATSMITA SDN 019 SMD PALARAN 18.75 84 FINAL
20010120 INDAH PERMATA SARI SDN 024 SMD ILIR 18.75 85 FINAL
20010270 YONATHAN EDYANTO SDN 022 SEI KUNJANG 18.75 86 FINAL
20010336 BENITAGIANINAANTONIUS SDN 006 SMD SEBERANG 18.75 87 FINAL
20020094 SERGIAN JUNIARSO SDN 002 BONTANG UTAR 18.75 88 FINAL
TIRTA WIRA YUDHA SD YPVDP BONTANG 18.75 89 FINAL
20030020 ISCHA CYNTHIA M S SD N024 BPPN SELATAN 18.75 90 FINAL
20030079 MARWATI SDN 001 BPP UTARA 18.75 91 FINAL
20030412 M ANGGA DEXORA SDN 031BPP SEL 18.75 92 FINAL
20 0045 GRENDY TOBING SD GALILEA 18.5 93 FINAL
20030112 GIVENI CHRISTINA S SD PATRA DHARMA IBPP 18.5 94 FINAL
20010314 HAIDIR SDN 018 SMD UTARA 18 95
20030034 NURSHADRINA AMALINA SD 3 PATRA DHARMA B 18 96
20010 38 SEARPHIN NUGROHO SDN 034 SMD UL 17.75 97
20010228 MUHAMMAD ZAINI SDN 026 SMD SEBERANG 17.75 98
20020069 MUSTOFA BANI WIBOWO SDN 006 BONTANG SELATAN 17.75 99
20030182 NURLAILI RAMADHANI SDN 001 BALIKPAPAN SEL 17.75 100
20010017 ADITYA KURNIAWAN SDN 004 SMD PALARAN 17.5 101
20010269 SARI VALENTINA SIHITE SDN 022 SEI KUNJANG 17.5 102
20010272 DENZA PRIMANANDA A SDN 028 SMD ULU 17.5 103
20010191 EDI PURNOMO SDN 001SSMD ULU 17.5 104
20010406 CICILIA A SDS 002 KAT SMD UTARA 17.5 105
20010320 MELDAMAHARDITASARI SDS 002MUH SMD ULU 17.5 106
20020008 AKNAN ANGGRAINI SDN 011 BONTANG SELATAN 17.5 107
20020105 VERRONIKA TUA WOLLO SDN 011 BONTANG SELATAN 17.5 108
20030075 ACHMAD FAISAL RANDI SDN 001 BPP UTARA 17.5 109
20030179 DIO ARDANA PRAMANDIKA SDN 001 BPP SELATAN 17.5 110
20030393 CLARISSA SUROSO SDN 031 BALIKPAPAN UTARA 17.5 111
20030340 ANDI ABID DARMA JAYA SDN 021 BPP UTA * 17.5 112
2003399 ARDY FRAYOGI SDN 031 17.25 113
20010117 SUHAIDY SDN 024 SMD ILIR 17 114
20010392 MUTIARA AISHA HAFIZ SDS 038 SMD ULU 17 115
20010395 AZKA NUR FUADAH SDS 038 SMD ULU 17 116
20030022 HASMIATI SD 3 PATRA DHARMA 16.75 117
20030024 DIAN NOVITA SARI SDPD3 PATRA DHARMA 16.75 118
20030091 ADI INDRA MARDANI SDN 001 BALIKPAPAN U 16.75 119
20030129 EBEN HAEZER SDS 1 PATRA DHARMA 16.75 120
20030228 M HASAN ANSHORULLAH SDN 002 BALIKPAPAN BARAT 16.75 121
20010083 ISMAIL MUHTAR SDN 019 SMD PALARAN 16.5 122
20010201 WIJAYA BUDI KUSUMA SDN 006 SMD ULU 16.5 123
20010298 INDRAKARNOADI SDN 007 SMD ULU 16.5 124
20010334 RIKAARIESTANURAZIZAH SD SMD UTARA 16.5 125
20030040 NYOMAN T* YULIANI SD 3 PATRA DHARMA BPP 16.5 126
20010 2 DANIEL WINARDINATA SDN 008 SMD ILIR 16.25 127
20010212 RIAN INDRA SAPUTRA SDN 019 SMD ILIR 16.25 128
20010163 NOVEN BUDI SDN 018 SMD ULU 16.25 129
20010430 BUNGA NUR CAHYANI SDN 019S MD ILIR 16.25 130
20010319 REZKIAGUSWIDYAUTAMI SDS 002MUH SMD ULU 16.25 131
2002000 ACHMAD GAFAR SADIK SDN 002 BONTANG 16.25 132
20020095 SITI SRIMULYATI SD 1 YPK BONTANG 16.25 133
20030078 GANDAFAJARAPRILIA SDN 003 BPP TENGAH 16.25 134
20030089 NUR OKTAFIAN SDN 001 BPP UTARA 16.25 135
20030298 NATASHA WILHELMINA N SD KARTIKA BPP UTA A 16.25 136
20030303 SEPTIAN SDN 005 BALIKPAPANTENG H 16.25 137
20010222 SEKAR AYU SETYOWATI SDN 026 SMD SEBERANG 16 138
20030273 MUH SHIDDIQ DWISURYA SDN 003BPPNSEL* AN 16 139
2003295 FEBR YRENDRA SAPUTRA SDN 002 BPP TENGAH 16 140
20010348 JULIO HADIYONO SDN 002 SMD ILIR 15.75 141
20020056 JOKO RIANTORO SDIT YABIS 15.75 142
20030065 ABIDAH SDN 012 BPP BARAT 15.75 143
20030286 AGUSTINARABIULAWALIAH SDN 002 BPP TENGAH 15.75 144
20010415 NURFAI ZA H SDN 011 SMD UTARA 15.5 145
20010428 HASBI AL HAFI SDN 025 SMD ULU 15.5 146
20020025 DHITA CINDYATI SD YABIS BONTANG 15.5 147
20030008 SAVANET SDN 033 BPPN UTARA 15.5 148
20030030 AJENG DWIYANI K SD 3 PATRA DHARMA BPP 15.5 149
2003383 ANGGIBIANITA SDN 022 BALIKPAPANTENGAH 15.5 150
20010093 IRMA WATI SDN 020 SMD ILIR 15.25 151
20010393 YASMIN ZULFATI YUSRINA SDS 038 SMD ULU 15.25 152
20010005 SHERLY WULANDARI SDK SUNODIA SMD ILIR 15.25 153
20010038 SULAIMAN SDN 010 SMD UTARA 15.25 154
20010273 RIZKI NOVRIANNU SDN 028 SMD ULUR A 15.25 155
20010113 PARTOMUAN SDN 016 SAMARINDA 15.25 156
20010115 NURFITRIYANI SDN 016 SAMARINDA ULU 15.25 157
20010324 IRSYAD HADY BUDIYONO SDS 002MUH SMD ULU 15.25 158
20030063 DEW ISKA LUKVIANI SDN 012 BPP BARAT 15.25 159
2003082 GEA YULFAH CHERINASARI SDN 021 BALIKPAPANTENGAH 15.25 160
20030106 HUMAAM ABDULLAH LUBIS SD PATRA DHARMA I 15.25 161
20030418 BELINDAPUTRILESTARI SDN043BALIKPAPAUTARA 15.25 162
20010051 ADITYA A SDN 014 SMD ULU 15 163
20010053 RETNOYULIATI SDN 003 SMD UTARA 15 164
20 0154 AKHMAD MAJID SDN 028 SMD SEBERANG 15 165
20010121 M ZAIDAN SDN 024 SMD ILIR 15 166
20010007 WISNU AJIDHARMA S SDK SUNODIA SMD ILIR 15 167
20010271 NURAINI FAJRIANTI SDN 022 SEI KUNJANG 15 168
20010202 ACHMAD CHOIRUL AZIZ SDN 006 SMD ULU 15 169
20010214 EVI MAYANG SARI SDN 019 SMD ILIR 15 170
20010223 FRADITA WANDA SARI SDN 026 SMD SEBERANG 15 171
20010227 OMY YANA ADI SAPUTRA SDN 026 SMD SEBERANG 15 172
20010111 GRACE HOT RIA TAMBA SDN 016 SAMARINDA ULU 15 173
20010410 FITRI ANI PAKAULEMBANG SDN 013 PALARAN 15 174
20010281 AHMADFAUZI MIAR R AUDAH SMD U 15 175
20010304 DARNAINI SDN 019 SMD SEBERANG 15 176
20010353 ISTI YANI SDN 002 SAMARINDA IL R 15 177
20010351 LILIANA TANDRIN SDN 002SAMARINDA ILIR 15 178
20020042 FERAWATI PALI PADANG SD IMANUEL 15 179
20030116 RUSNIAWATIWULANSARI SDN 035 BPP KRJO 15 180
20030185 IZZATI HAYU ANDARI SDN 001 BALIKPAPAN SEL 15 181
20030193 RENITA VINANDARI SDN 022 BALIKPAPAN BARAT 15 182
20030258 BAYUHENDRAWAN SDN 026BBPSELATAN 15 183
20030261 BENING * SKA FEBRIANI SDN 016 BPP TE *AH 15 184
20030278 HANIFATURRAHMA SDIT ALAULIYABPPTENGAH 15 185
20030290 ALDO THEOFILUS S SDN 002 BPP TENGAH 15 186
20020010 ANANDYA SETIAWAN SD YABIS BONTANG 14.75 187
20020038 FAISAL RAHMAN SDN 009BONTANG 14.75 188
20010232 ALOYSIUS HWP SDN 017 SMDU 14.5 189
20030036 YULITANIA LAKSMITA Z SD 3 PATRA DHARMA BPP 14.5 190
20030315 EKOTEGUHPRASTYO SDN 017BALIKPAPANUTARA 14.5 191
20010170 HAIRUNNISA SDN 002SMD UTARA 14.25 192
20010424 HARIYATI SDN 022 PALARAN 14.25 193
20020028 DWI AYU SDN 009BS 14.25 194
20030098 FARAH D *HAM SDN 021BALIKPAPAN T NGAH 14.25 195
20030109 ZERLINDB GHASSANI SD PATRA DHARMA IBPP 14.25 196
20010042 M GHIFARY M SDN 006 SMD UTARA 14 197
20010050 ABURIZAL RIFQI SDN 014 SMD ULU 14 198
20010104 RENNY DARA MITA SDN 001SMD ILIR 14 199
2001013 M INDRA ALISANDI S SDN 011 SMD ILIR 14 200
20010018 M ARIS KUSWANTO SDN 004 SMD PALARAN 14 201
20010019 MUHAMMAD AKHIRUL ANAM SDN 004 SMD PALARAN 14 202
20010323 MIAAGUSTINA SDS 002MUH SMD ULU 14 203
20020066 MUHAMMAD HAS HFYHABI B SDS PVDP BON 14 204
20030009 AFIF ANSORI SDN 028 BPPN UTARA 14 205
20030147 YOSAN PRASETYO SDN 026 BPP TENGAH 14 206
20030190 AMALIA KARTINI SDN 009BALIK APANBA 14 207
20030239 RINANDAWWIDIASARI SDN 016BALIKPAPAN TENGAH 14 208
2003 EKA DEWI MARLIANA N SDN 002 BPP TENGAH 14 209
20030387 ROBBY RAHMADANI SDN 022 BALIKPAPANTEN A 14 210
20010045 BAYU DWI FP SDN 006 SMD UTARA 13.75 211
20010060 DIAN EVA A D SDN 003SMD UTARA 13.75 212
20010075 OLIVIA N D SDN 008 SMD UTARA 13.75 213
20010094 DESTRI RINANDA SDN 020 SMD ILIR 13.75 214
20010020 WA*U HARI FITRI ONO SDN 004 SMD PAL RAN 13.75 215
20010226 ANGGUN PUSPITA SARI SDN 026 SMD SEBERANG 13.75 216
20010234 TIKA DIAN * RWAH SDN 014PALARAN 13.75 217
20010307 ENGGAR V P SDN 018 SMD UTARA 13.75 218
20010299 ODWINNATALINO SDN 007 SMD ULU 13.75 219
20010295 ACHMADSONYADIFFA SDN 007 SMD ULU 13.75 220
20010296 NORBERTAYEKTISN SDN 007 SMD ULU 13.75 221
20010303 SITIHARDIANTI SDN 019 SMD SEBERA G 13.75 222
20010331 NIKEN WIDIYANTI SDN 027 SMD SEBERANG 13.75 223
20020011 ANGGUN DIAH AYU NISA SDN 006 BONTANG SELATAN 13.75 224
20020059 MUHAMMAD LUKMAN SDN 002 BONTANG SELATAN 13.75 225
* 13.75 226
20030062 ANDI SURYA OCT* IANI SDN 003 BPP TENGAH 13.75 227
20030071 CYNTIAARSWENDIPUTRI SDN 012 BPP BARAT 13.75 228
20030076 YULIA YUSVITA SARI SDN 003 BPP TENGAH 13.75 229
20030094 ** SDN 021 BPN TENGAH 13.75 230
20030252 PUSPA MIRANDA SDN 002BPP TEN GAH 13.75 231
20030409 ARUM MEKAR A SDN 031 BAL SEL 13.75 232
20030343 THOMY ABDULLAH SDN 001 BPP TENGAH 13.75 233
20030304 POPPY ACMAR SUMBYARTI SDN 010 BALIKPAPAN UTARA 13.75 234
20030309 BAYU NOR ROCHMAN SDS KARTIKA BPPUTARA 13.75 235
20010062 REFZY FA SDN 003SM D UTA*A 13.5 236
20010404 ANDREW SDS 002 KAT SMD UTA 13.5 237
20020098 SURYA PASHA PINARINGAN SD 008 BO TANG UTA 13.5 238
20030159 SHERLY SILVIA CAHYONO SDN 011 BPP TENGAH 13.5 239
2003 385 SULTAN SDN 010 B P BRT 13.5 240
20030374 LISA SISKA ANGGRAINI SDN 022 BPP TENGAH 13.5 241
20010400 REYHAN ARIEF SDS 038 SMD ULU 13.25 242
2003 14 NURINTANSARI SDN 007 P ARA 13.25 243
20030276 IRENE GRACE TASIN SDN 002 BPP SELATAN 13.25 244
20020074 NURUL MASYITAH SDN 013BONTANG 13 245
20020097 STIAVEN SD 1 YPK BONTANG 13 246
20020112 YUNITA INDAH PUSPITA SDN 008 BONTANG UTARA 13 247
20010367 DIAH EKA RINI SDN 006 SMD SEBERANG 12.75 248
20010095 GEA DIVA CHANDR A SDN 020 SMD ILIR 12.75 249
20010278 RISMA NOOR HIDAYAH SDN 0 S D U* * 12.75 250

e-pribadi

Gelar Bazar dan Pentas Seni di Halaman Sekolah

Minggu, 29 Januari 2006
Gelar Bazar dan Pentas Seni di Halaman Sekolah
Ketika SDIT-SMPIT Istiqomah Peringati 1 Muharam
BAZAR yang digelar Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Istiqomah di halaman sekolah Sabtu (28/1) kemarin, berlangsung meriah. Tak sekadar bazar, kegiatan yang juga dinamai Expo Istiqomah tersebut dilaksanakan berbagai kegiatan lainnya seperti pembagian hadiah bagi pemenang lomba dan pentas seni.

Kepala SMPIT Muh Sim’an dan Kepala SDIT Istiqamah Lista mengatakan, kegiatan yang digelar dalam kaitan memeriahkan Tahun Baru Islam 1427 H atau yang lebih dikenal dengan 1 Muharam itu bertujuan sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi antara sekolah, orangtua murid dan masyarakat. “Yang lebih utama, sebagai ajang unjuk kreativitas para siswa, baik siswa SDIT maupun SMPIT Istiqamah,” ujar Sim’ an yang dibenarkan Lista.

Dia menambahkan, dalam memeriahkan 1 Muharam tersebut, juga dilaksanakan bakti sosial berupa penyaluran sembako dan melakukan pengobatan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu. “Dengan bakti sosial itu, setidaknya kami bisa membagi kebahagiaan kepada mereka,” tambah Sim’an.

Menurut Sim’an, sebanyak 12 stan tersedia di Expo Istiqamah tersebut dengan menawarkan berbagai macam barang. Ada busana muslim serta asesorisnya, perlengkapan sekolah hingga menyediakan makanan ringan dan aneka minuman. Tak hanya itu, selain melibatkan orangtua murid dan guru, barang-barang hasil kreativitas siswa pun juga ditawarkan di kegiatan tersebut. Pokoknya, segala kebutuhan baik rumah atau pun sekolah tersedia.

Sementara itu, Erna, salah satu orangtua murid SDIT Istiqamah menyambut baik bazar yang digelar tiap tahun menjelang 1 Muharam tersebut. Selain mendidik anak-anak untuk lebih mengerti akan pentingnya arti kebersamaan, juga memberikan kesempatan anak-anak untuk lebih kreatif lagi. “Setidaknya, kegiatan ini bisa memotivasi semangat anak-anak untuk lebih kreatif lagi,” kata Erna.(pon)

Kaltim Post

Wakil Olimpiade Sains Siap Dilepas

Sabtu, 26 Mei 2007
Wakil Olimpiade Sains Siap Dilepas
SMAN 1 Nominasi Peserta Tingkat SMA

BALIKPAPAN—Direncanakan Senin (28/5) mendatang Dinas Pendidikan (Disdik) akan melepas wakil peserta olimpiade sains tingkat SD bertempat di ruang pertemuan Disdik.

Hal ini dikatakan oleh, Dra Pratitis H Tjahjani MPd, Kasi Kurikulum Dikdasmen kepada Metro kemarin.

“Senin nanti akan dilepas enam murid SD yang akan mewakili Balikpapan dalam lomba olimpiade sains tingkat provinsi di Samarinda pada 29-31 Mei mendatang,” ujarnya.

Mereka yang menjadi wakil diantaranya, untuk mata pelajaran IPA Titus Haryanto (SD Kemala Bhayangkari), Alif Kurniawan (SD IT Al-Auliya) dan M Reza Pahlevi (SD IT Istiqamah), sedangkan mata pelajaran matematika Abdul Rasyid Ibrahim (SD IT Al-Auliya), Radin Aslaam (SD Patra Dharma 1), dan Dini Safira (SD IT Istiqamah).

“Insya Allah mereka akan dilepas langsung oleh Kepala Disdik, Drs Badarudin Msi, beserta staf, sedangkan untuk peserta tingkat SLTA insya Allah di lepas Wakil Wali Kota (Wawali), H Rizal Effendi,” ujar wanita yang akrab dipanggil Titis ini.

Sementara itu, untuk wakil di tingkat SMA sendiri yang menjadi wakil Balikpapan dalam lomba tingkat provinsi, pada 4-6 Juni mendatang di Samarinda.

“Mereka menjadi wakil untuk tujuh mata pelajaran, yaitu ekonomi, astronomi, komputer, biologi, kimia, fisika dan matematika,” jelasnya.

Disebutkannya, untuk mata pelajaran ekonomi, yaitu Irmadhan dan Vany (SMAN 1), Immanuella Garcia (SMAN 5), pelajaran astronomi yaitu Dipta Yudhistira, Wisnu Haryadi, dan Dyan Harya Seta (SMAN 1), komputer yaitu Ari Suryo Wardhani, Aditya Putra, Dimas Aditya Nurahman (SMAN 1), pelajaran biologi yaitu Bhumi Zulheri Herman, Rani Agustama (SMAN 1), Aang Yulinda (SMAN 2), dari pelajaran kimia yaitu Bambang Irawan, Sandi Anddin F, Lim Ricky Rahman (SMAN 1), di bidang fisika Nia Setya Budiningtyas, Ronald Krisbianto G, Anggi Abdi Pratiwi (SMAN 1), serta wakil bidang matematika Denny Ivanal Hakim, Sukma Maulana dan Muhammad Ridho D (SMAN 1).(han)

Pos Metro Balikpapan

SDIT Istiqomah, Termahal tapi Peminatnya Berjibun

Sekolah-sekolah Favorit di kota Minyak (1)
Meski terbilang pemain baru SD Islam Terpadu Istiqamah yang menawarkan pelayanan pendidikan berbasis agama Islam langsung mencuri perhatian. Baik karena "tarif" sekolah yang melangit dan menempatkannya pada jajaran sekolah elite, maupun kualitas mereka yang di atas rata-rata. Tak disangkal banyak warga mengeluhkan tingginya biaya untuk masuk di sekolah itu. Namun Benarkah pendidikan mahal akan melahirkan kualitas yang tinggi atau sebaliknya? Bagaimana sebenarnya sistem pendidikan yang ditawarkan oleh pengelola Istiqamah sendiri?

Begitu hendak memasuki deretan ruang kelas, kita diharuskan menanggalkan alas kaki. Kenapa begitu? Menurut Kepala Sekolah SD Islam Terpadu Istiqamah, Hj Maryam, Islam menekankan kebersihan pada setiap individu. Hal ini lebih bertimbang pada kegiatan rutin melaksanakan sembahyang Lohor berjamaah setiap hari murid sekolah ini. "Imamnya adalah salah satu murid yang bertugas bergilir menurut daftar absen," kata Maryam, "Demikian pula khatibnya," imbuhnya.

Istiqamah tidak serta merta masuk ke dalam pusaran jasa pelayanan pendidikan yang kini semakin ramai dengan konsep yang kerap sekolah negeri gunakan. Kesungguhan pengelolanya ditunjukkan dengan menggelar tes pengujian tingkat kemandirian para calon murid sebelum menerimanya. Tes kemandirian ini dirasa penting pihak sekolah ini, karena berdasar pada pengalaman yang mereka temui setiap tahun ajaran baru: ada saja murid yang belum bisa memasang sepatu, makan sendiri, atau ke belakang untuk buang air. "Berguna pula agar tidak merepotkan para guru yang semestinya sudah harus mengajar," kata Maryam.

Diakui oleh Maryam, penilaian warga Balikpapan terhadap sekolah yang dipimpinnya cenderung beragam. Tapi rata-rata menyorot SPP yang dipasang pihaknya-yang menyebabkan keraguan di kalangan orang tua calon murid untuk memasukkan anak mereka ke Istiqamah. "Itulah konsekuensi yang mesti kita terima untuk sistem pendidikan yang selangkah lebih maju," kata Maryam. Ditambahkan pula oleh Maryam, tidak semua muridnya adalah orang yang mampu. Pembiayaan pendidikan yang dilakukan di Istiqamah adalah subsidi silang. Yang mampu diharapkan membayar lebih untuk menutup segala yang mesti dibayar orang tua yang tidak mampu.

Soal ini ia pun memberi bukti. Ketika penerimaan murid baru 29 April hingga 28 Mei lalu, warga Balikpapan tidak segan untuk mengantarkan anaknya mendaftar di sana. Kurang lebih 100 anak didaftarkan di sekolah ini, meski kemudian Istiqamah hanya bisa menampung 68 murid baru.

'Desak-desakan' yang terjadi itu tampaknya karena bahan-bahan ajaran yang menjanjikan. Bahasa Inggris dan Keterampilan Komputer adalah materi yang menjadi unggulan Istiqamah. Tidak tanggung-tanggung, kedua materi itu diajarkan langsung untuk kelas satu. Menurut Maryam, tahap pengenalan kata (vocabulary) diajarkan pada murid kelas I dan II. Sementara di kelas tiga, sambil dituntun dalam penguasaan kata, juga dicoba pula untuk masuk dalam pengunaan kata itu dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, murid di kelas IV, V, dan IV dilatih untuk bisa menggunakannya dalam percakapan.

"Sepintas sekolah kami sangat mahal untuk ukuran Balikpapan. Tapi para orang tua tidak perlu lagi memasukkan anaknya ke les Bahasa Inggris, kursus komputer, dan mencari guru mengaji. Di sini sudah ada kami sediakan," kata Maryam.(*/an)

Kaltim Post

Bulutangkis SD Dimulai Di Gedung Bulutangkis PB Rapilo

Selasa, 13 Februari 2007
Bulutangkis SD Dimulai Di Gedung Bulutangkis PB Rapilo
BALIKPAPAN- Turnamen Bulutangkis Antarpelajar Sekolah Dasar se-Balikpapan garapan guru-guru olahraga Balikpapan, telah dimulakan kemarin pagi di gedung bulutangkis PB Rapilo, Jl. Soekarno-Hatta KM 1,5. Turnamen dibuka oleh Kueng Dalung pengawas olahraga Dinas Pendidikan Balikpapan mewakili Kadiknas.
Kueng Dalung dalam sambutannya berharap dengan digelarnya turnamen ini bisa meningkatkan prestasi anak didik. Ia juga berharap agar seluruh peserta turnamen untuk menjunjung tinggi sportivitas dalam bertanding. Sementara itu, ketua panitia M Norhan mengatakan, turnamen ini digelar dengan tujuan mencari bibit pebulutangkis di Balikpapan. Selain itu juga sebagai ajang Pra Kejuaraan Usia Dini baik tingkat kota maupun provinsi. Norhan berharap dari turnamen ini nanti, bisa memunculkan generasi-generasi baru atlet bulutangkis Balikpapan dan Kaltim umumnya.
"Mudah-mudahan para juara di turnamen ini kelas bisa membawa nama baik Balikpapan di pentas nasional maupun internasional," kata Norhan.
Sementara itu, di hari pertama kemarin menampilkan 11 partai tunggal putra, 5 partai tunggal putri, dan 3 partai ganda putra. Pemain-pemain unggulan di nomor single, belum tampil. Namun, diantaranya sudah ada yang tampil di nomor ganda. Mereka pun berhasil melaju ke putaran berikutnya. Seperti unggulan Fauhan yang berpasangan dengan Sidiq dari SDN 021 Balikpapan Utara (BU), menyingkirkan pasangan Teguh/Tri dari SDN 028 Balikpapan Barat (BB). Fauhan/Sidiq menang mudah 2 set langsung, 21-1 dan 21-4. Sedangkan unggulan lainnya yaitu Irfan yang berpasangan dengan Candra dari SDN 034 Balikpapan Selatan (BS), menumbangkan pasangan Taufik/Fadly dari SDN 043 Balikpapan Utara.
Turnamen ini diikuti sebanyak 12 pemain tunggal putri, 44 pemain tunggal putra, dan 7 pasang pemain ganda putra. Hari ini turnamen akan dimulai tepat pukul 08.00 Wita. "Namun, kami harapkan seluruh peserta yang akan bertanding sesuai jadwal yang tertera, untuk datang lebih awal. Sehingga pertandingan bisa digelar sesuai jadwal," jelas Norhan. (cal)
HASIL PERTANDINGAN KEMARIN:
Tunggal Putra
1.Aldi (SDN 029 BU) v Wahyu (SDN 031 BS) 0-2 (7-21, 4-21)
2.Sidiq (SDN 021 BU) v Doni (SDN 003 BS) 2-0 (21-3, 21-7)
3.Wawan (SDN035 BTg) v Adi (SDN 037 BS) 0-2 (15-21, 13-21)
4.Teguh (SDN 028 BB) v Dwiki (SDN 043 BU) 0-2 (13-21, 12-21)
5.Dewa (SDN 028 BB) v Habibi (SD Kartika) 0-2 (6-21, 8-21)
6.Tri (SDN 028 BB) v Willy (SDN 007 BS) 0-2 (0-21, 0-21) WO
7.Haikal (SDN 002 BB) v Bagus (SDN 018 BTg) 2-0 (21-9, 21-9)
8.Taufik (SDN 43 BU) v Gian (SDIT BIS) 0-2 (18-21, 13-21)
9.Jodi (SDN 037 BTg) v Rahmat (SDN 001 BU)2-0 (21-10, 21-15)
10.Roy (SD PD I) v Alif (SDIT Istiqamah) 2-0 (21-4, 21-8)
11.Hugoc (SDN 001 BT) v Yohanes (SDN 037 BS) 1-2 (21-14, 19-21, 21-13)
Tunggal Putri
1.Karina (SDN 010 BTG)v Liana (SDN 002 BB) 0-2 (19-21,19-21)
2.Intan (SDN 018 BTG) v Putri (SDN 003 BS) 2-0 (21-9, 21-10)
3.Eklesya (SDN 031 BTG) v Winda(SDN 002 BB)0-2 (10-21,17-21)
4.DHea (SDN 002 BTG) v Resiana (SDN 043 BU) 0-2 (18-21, 21-12, 16-21)
5.Resiana (SDN 043 BU) v Gusti (SDN 043 BU) 2-0 (21-10,21-9)
Ganda Putra
1.Fauhan/Sidiq (SDN 021 BU) v Teguh/Tri(SDN 028 BB) 2-0
(21-1, 21-4)
2.Taufik/Fadly (SDN 043 BU) v Irfan/Chandra (SDN 034 BS) 0-2 (11-21, 10-21)
3.Jodi/Fahrul (SDN 037 BTg) v Gian/Iqbal (SDIT BIS) 2-0 (21-0, 21-0) WO

Pos Metro Balikpapan

FLAT STANLEY FROM INDONESIA

Sampai dengan hari Senin, tanggal 1 Juni 2005, tercatat ada 51 topik dari Indonesia. Dari BPK PENABUR ada 5 dan dari PPPK PETRA ada 23. Lihat daftar lengkap di bawah ini.
No TITLE FROM BPK PENABUR PPPK PETRA
1 Aloe Vera and Strawa SD Kristen Petra 9, Surabaya x
2 Balikpapan SMPN 1, Balikpapan
3 Balikpapan Forest SDIT Istiqamah, Balikpapan
4 Batik Cloth Craft Petra 13 Christian Elementary School, Sidoarjo x
5 Bogor Botanical Gardens SMKN 6 Jakarta
6 Candied Sour Carambola Petra 5 Elementary School x
7 Cassava Petra 1 Christian Elementary School x
8 Cracker Factory Petra 4 Christian High School x
9 Crocodile Park SMA 7 Balikpapan
10 Flat Asep 24 Senior High School, Bandung
11 Flat Baco SDN 020 (Primary School) Manggar Baru District, Balikpapan
12 Flat Borneo SMKN 2, Balikpapan
13 Flat Borneo 2 SMKN 2, Balikpapan
14 Flat Borneo 3 SMKN 2, Balikpapan
15 Flat Borneo 4 SMKN 2, Balikpapan
16 Flat Borneo 5 SMKN 2, Balikpapan
17 Flat Chef SMP Negeri 1 Balikpapan
18 Flat Icchan and Acchan JUNIOR HIGH SCHOOL of 1 Balikpapan
19 Flan Intang Makasar
20 Garden Ajeng, Ratih, Anin, Vika
21 Galingale Rice The 5th grade of Petra 10 Christian Elementary School x
22 Jakarta Nisaa, the third grade, Jakarta
23 Java Elementary School of St. Yusuf I, Bandung
24 Jakarta High School BPK PENABUR Senior High School in Bogor x
25 Kampung Naga SMP BPK PENABUR Tasikmalaya x
26 Learning Mandarin The 1st rade of Petra 10 Christian Elementary School x
27 Making Bread Petra 13 Elementary School, Sidoarjo x
28 Making Pokak Petra 5 Christian Elementary School in Surabaya x
29 Making Mosaic from Corn Pelt Petra 5 Christian Kindergarten x
30 Minister of the Environment 24 Senior High School, Bandung
31 National Education Celebration SMP Negeri 92, Jakarta
32 Noodle Factory Petra 4 Christian High School x
33 Occupations for Kindergarten Students Kindergarten Christian Petra School 13 Sidoarjo x
34 Pangandaran SMP BPK PENABUR Tasikmalaya x
35 Planetarium and Museum Petra 9 Christian Elementary School x
36 Plaza SLTPN 1, Balikpapan
37 Puppet Show PETRA 7 CHRISTIAN KINDERGARTEN x
38 School Visit SMA NEGERI 7 Balikpapan
39 Salted Fish Tour SDK BPK PENABUR Bandarlampung x
40 Science Centre SEKOLAH PEMBANGUNAN JAYA, BINTARO
41 Science Assignment Junior High School YPK Bontang
42 Science Competition Petra 1 Elementary School x
43 Sea Products Petra 5 Elementary School x
44 Siwalan Fruits Petra 7 Elementary School x
45 Smoked Milkfish SD Kristen Petra 13, Surabaya x
46 Stanley's Kingdom SMA Kr.Petra 5, SURABAYA x
47 Story Telling Petra 10 Christian Elementary Shool x
48 Summary SMP BPK PENABUR Bogor x
49 Tiwisada (First Aid) Petra 10 Christian Elementary School x
50 Traditional Market Petra 9 Christian Elementary School x
51 Tugu Pahlawan Historical Monument PETRA 13 ELEMENTARY SCHOOL x
5 23
From: Irwan Santoso
Sent: Wednesday, March 23, 2005 2:12 PM
Subject: Re: [milis-partnership] Flat Stanley from Indonesia, 23.3.2005
Terimakasih Pak Bambang,
Ini hasil Bapak membangkitkan semangat di PPPK Petra.
Memang luar biasa, saya juga terkejut..dan bangga.
Selamat untuk semuanya.]
Irwan santoso
Montage.penabur.org

Senin, 09 Juli 2007

Keinginan Adik-koe

Wah..Saya sudah sering cerita ya kalau saya punya adik perempuan berusia 6 tahun yang statusnya bungsu di rumah saya.
Adik saya ini tipikal anak aktif yang gak bisa 'diam'..Dia sekolah di TK Istiqamah..Di sekolah dia termasuk orang beken. Serius deh! Anaknya itu periang sehingga banyak yang suka dan dia sering diminta sekolah untuk mewakili sekolah di ajang-ajang lomba..Two tumbs up deh buat adik saya itu. Secara otak si Ismi ini biasa aja tetapi ternyata cukup cerdas karena bisa lulus tes di SD Istiqamah (sekolah swasta di Bppn yang pemintanya membludek banget, mungkin kalau di Jkt semacam Al Azhar getho)..Dia lulus loh pdhl ga jaminan anak TK Istiqamah pasti lulus, banyak banget temannya yang gagal masuk termasuk sahabatnya Ismi yang paling kentel..
Adik saya ini ya! Otaknya ngalahin orang tua. Pikirannya tua banget dan dewasa sekali tetapi kedewasaan-nya dibalut dengan kepolosan anak kecil. Ah, lucu deh..
Dan yang lebih lucu sore tadi..
Ketika mama saya lagi baring-baring (tidur-tiduran) di depan TV, si Ismi datang dan langsung memegang perut mama, mengusap-usapnya dan berkata 'adek sayang'..Ahahaha :) Saya gak tau deh bagaimana ngakaknya ketawa saya..Wong mama saya gak bisa hamil lagi kok karena rahim-nya udah diangkat..Ah, adik saya mana tau..Tapi saya jadi berpikir jangan-jangan adik saya pengen punya adik..Deuh!

Ami

LINKIN' PARK DI KAMAR SAYA

Sore itu saya pulang agak awal dari biasanya karena capek dengan padatnya agenda hari itu. Begitu pintu rumah saya buka saya langsung disambut oleh musik yang hingar-bingar yang berasal dari kamar saya. Hanya di kamar saya ada perangkat audio visual dan televisi. Dengan agak keheranan saya membuka pintu kamar dan melihat Yufi, anak kedua saya yang baru berumur 7 tahun, bersama kakaknya Yubi yang baru berumur 11 tahun berbaring di atas kasur sambil asyik mendengarkan musik yang menjerit-jerit tersebut.
“Siapa yang nyetel lagu ini?” tanya saya ditengah musik yang berdentam-dentam dan menggeram-geram tersebut
“Aku dong!” jawab Yubi tanpa menoleh.
“Musik apa ini, kok kayak musik pemanggil arwah?!” tanyaku lebih lanjut.
“ Ah, bapak ini. Ini Linkin” Park, Pak!” jawab Yufi, sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya yang tambun tersebut seolah-olah ia benar-benar menikmati musik yang ‘mengerikan’ tersebut.
“Linkin’ Park? Oh ini rupanya musik Linkin’ Park yang menghebohkan tersebut.” kata saya dalam hati. Meski tidak pernah mendengarkan musiknya tapi saya sering membaca sekilas tentang group band yang menjadi idola remaja-remaja di seluruh dunia itu. Bahkan karena penasaran membaca betapa banyaknya penghargaan yang pernah mereka peroleh saya pernah terpikir untuk membeli kasetnya dan mendengarnya secara khusus. Tapi niat itu tidak pernah kesampaian karena tentu saja saya tidak punya waktu untuk hal-hal eksperimental semacam itu.
Tapi kini musik itu tiba-tiba ada di kamar saya dan dinikmati oleh anak saya yang baru berumur 7 tahun.! Saya sungguh tidak pernah menduganya. Tidak pernah saya bayangkan bahwa musik ‘pembangkit zombie’ ini akan bisa dinikmati oleh anak-anak saya yang bersekolah di SDIT Istiqamah dan tidak bersentuhan dengan dunia hingar-bingar samasekali.
Rupanya kaset tersebut mereka pinjam dari sepupunya yang memang sudah remaja kelas 1 SMP dan mereka nikmati bersama. Mereka sering datang ke rumah kakak sepupunya tersebut dan mengenal Linkin’ Park disitu danikut menikmati musiknya.
Tapi saya tetap tidak mengerti bagaimana mungkin musik yang hingar bingar, berdentam-dentam, menjerit-jerit, memekik-mekik, mencicit-cicit tersebut bisa dinikmati oleh anak berumur 7 tahun. “They must be pretending to enjoy the music”, pikir saya.
“Apa bagusnya sih musik ‘pembangkit zombie’ ini?” tanya saya pingin tahu.
“Ah, Bapak ini mengolok terus. Ini musiknya asyik, Pak!” jawab Yufi.

Ya, sudahlah! Tak mungkin saya meminta anak saya tersebut untuk membuat komentar musik macam Agus Dermawan menjelaskan keindahan sebuah lukisan tentunya. Asyik ya asyik! Titik.

Pertanyaan itu masih terus menggantung di benak saya ketika pagi ini saya harus menghadiri pembukaan pelatihan Quantum Teaching oleh Ir Hernowo dari Mizan Learning Center yang diselenggarakan oleh sekolah anak saya dimana saya menjabat sebagai wakil ketua Komite Sekolahnya.
Pak Hernowo menjelaskan betapa ia berusaha menggunakan berbagai media untuk memotivasi murid-muridnya agar dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, termasuk mendengarkan dan mengupas lirik lagunya Linkin’ Park! Ya, Linkin’ Park!
Dengan sangat menarik Pak Hernowo menjelaskan kelebihan-kelebihan Linkin’ Park dibandingkan grup musik lainnya seperti fahamnya yang anti ‘drug’, lirik musiknya yang penuh makna, gaya hidup mereka yang selalu kreatif dan inovatif. Linkin’ Park adalah grup musik panutan bagi remaja-remaja masa kini di seluruh dunia dengan seabreg penghargaan!
Saya jadi malu sendiri setelahnya. Padahal sebelumnya saya sudah mengolok-olok musik mereka sebagai ‘musik pembangkit zombie’, ‘pemanggil arwah’, ‘pemekak telinga’, dll. Saya tidak menghargai apreasiasi anak saya terhadap grup musik hebat ini.
Diam-diam saya berjanji dalam hati untuk memberikan perhatian jika anak saya menyetel musik ‘pemanggil arwah’ ini lagi lain kali. Mudah-mudahan saya bisa mengapreasinya seperti anak-anak saya mengapresiasinya dan siapa tahu suatu hari saya akan mengoleksi satu atau dua album Linkin’ Park.

Balikpapan, 18 Februari 2005
Satria Dharma

Oleh-oleh dari Serawak

Seminggu sebelum lebaran saya berkesempatan berkunjung ke beberapa sekolah menengah di dua kota di Sarawak, yaitu di Kuching dan Miri. Tujuan saya adalah untuk mencari sekolah partner dalam program pertukaran pelajar.

Dalam kunjungan tersebut saya bisa melihat betapa majunya kualitas sekolah-sekolah di Malaysia, baik itu sekolah swasta (private schools) maupun sekolah negeri (Sekolah Menengah Kebangsaan/Kerajaan ataupun Berbantuan). Sekolah Negerinya gratis seluruhnya dan sekolah swastanya yang setingkat dengan National Plus School kita tidak semahal di Indonesia. Bahasa pengantar yang dipakai adalah bahasa Inggris karena bahasa Inggris nampaknya merupakan bahasa kedua bagi mereka. Jarang saya dengar bahasa Melayu digunakan dalam pertemuan apapun. Nampaknya bahasa Melayu hanya digunakan sebagai bahasa nasional tapi bukan sebagai bahasa resmi dalam pertemuan-pertemuan. Bahasa Melayu memang menjadi bahasa pengantar di sekolah tapi dalam pergaulan sehari-hari hampir semua orang menggunakan bahasa Inggris. Kefasihan mereka dalam berbahasa Inggris? Jangan tanya. Mereka menggunakan bahasa Inggris seperti kita menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari. Meski bahasa Ingris adalah mayor saya di bangku kuliah tapi jika dibandingkan dengan mereka dalam masalah kefasihan ternyata ‘tidak ada apa-apanya’. Saya sempat berkenalan dengan seorang staf Student Services dari Curtin University of Technology di Miri yang berasal dari suku Iban yang sangat fasih berbahasa Inggris sehingga saya pikir ia pastilah lulusan luar negeri seperti rekan-rekan lainnya yang hampir seluruhnya lulusan luar negeri. Tapi setelah saya tanya ternyata ia ‘hanya’ lulusan S-1 universitas di Kuala Lumpur jurusan bisnis. Karena masih tidak percaya saya berkesimpulan ia pastilah telah tinggal di luar negeri cukup lama karena kefasihan seperti itu biasanya diperoleh karena pernah tinggal di negara yang menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa sehari-hari.
Teman-teman yang lain yang kebetulan memiliki ras Chinese memang fasih berbahasa Inggris karena bahasa tersebut merupakan bahasa kedua mereka setelah bahasa Mandarin atau bahasa Canton. Tapi teman yang satu ini berasal dari Iban yang tentunya tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di lingkungannya. Ketika saya tanya ternyata ia memang pernah tinggal di Australia tapi ‘cuma’ sebulan dalam rangka praktek kerja ketika masih kuliah dulu. Sampai sekarang saya masih tak habis pikir bagaimana mereka bisa menguasai bahasa Inggris begitu baik yang saya pikir tidak akan mungkin bisa kita saingi karena bahasa Inggris memang tidak akan pernah menjadi bahasa kedua kita. Bahasa Inggris akan tetap menjadi bahasa asing bagi kita sehingga kemungkinan bagi kita untuk sefasih bangsa Malaysia adalah tidak mungkin (saya tidak bicara kemampuan individual ataupun per kasus).
Ketika saya masuk ke sekolah menengah mereka barulah saya sadar bahwa penggunaan bahasa Inggris dalam komunikasi memang sudah menjadi bagian integral dalam kehidupan mereka. Buletin bulanan sekolah mereka menggunakan bahasa Inggris, meski masih ada berita tertentu yang menggunakan bahasa Melayu. Text-book mereka sebagian besar sudah menggunakan bahasa Inggris dan pengajaran Math dan Science disampaikan dalam bahasa Inggris di kelas. Dan itu keputusan dari Ministry of Education untuk memacu peningkatan kualitas pendidikan mereka.

Fasilitas yang dimiliki oleh beberapa sekolah pemerintah di Kuching dan Miri sangatlah maju untuk ukuran kita dan setara dengan sekolah-sekolah swasta paling maju di Indonesia. Kelas-kelas ber AC, ada fasilitas gym, sports hall, library yang lengkap dengan fasilitas internet 24 hours, kelas dengan fasilitas in-focus terpasang, text-book dan buku-buku referensi melimpah, klab-klab kegiatan pelajar yang well-organized, guru-guru yang berdedikasi sangat tinggi, dan tentu saja semuanya itu gratis! Pemerintahlah yang menyediakan semua fasilitas tersebut. Hebatnya, sekolah-sekolah tidak tinggal diam dan pasif macam sekolah-sekolah kita tapi mereka aktif mencari sponsor-sponsor terutama dari para alumni yang sudah kaya dan terkenal. Jadi tidak ‘mencekik’ orang tua siswa dengan sumbangan ini dan itu.
Dengan donasi tersebut mereka membangun sekolah mereka dan they have a great pride on it! Salah sebuah sekolah yang bernama St. Thomas (jangan dikira ini sekolah Katolik hanya karena namanya. It’s fully ‘negeri’ dibiayai pemerintah dan gratis. Bahkan punya ruang khusus untuk pengajaran dan pengembangan agama Islam karena agama Islam merupakan satu-satunya agama resmi yang diajarkan di sekolah) memperoleh penghargaan Juara 3 K (Kebersihan, Keindahan, dan Kenyamanan, kalau tidak salah) untuk tingkat nasional Malaysia. View dari sekolah tersebut sangatlah indah! Kita merasa seperti berada di sebuah resort yang indah, bersih dan nyaman. Padahal sekolah tersebut sebelumnya kondisinya memprihatinkan dan tidak memiliki spirit kebanggaan. Oleh kepala sekolah barunya, Mr. Peter Foo Chee Hui, sekolah tersebut ‘disulap’ menjadi sekolah yang sangat menyenangkan, bertradisi juara, dan membanggakan setiap alumninya.
Kebetulan saya diantar oleh Mr. Alex Ting, seorang alumni yang juga salah seorang donor, yang sangat bangga dengan sekolah tersebut. Metodenya sederhana saja. Beliau bersama wakaseknya merancang disain arsitektur pertamanan sekolah sampai detil setelah itu dibuat menjadi bagan-bagan yang kemudian dibagi kepada setiap kelas untuk mengisinya. Setiap sudut dibagi-bagi menjadi taman yang berbeda. Ada gaya klasik dengan pilar-pilar tinggi, ada model Jepang lengkap dengan sungai dan jembatan kecilnya. Ada yang khusus untuk tempat duduk-duduk siswa bersantai. Pokoknya digarap secara sangat teliti. Jadi setiap kelas mendapat sebuah blok yang harus mereka tanami dan rawat sesuai dengan desain yang telah ditetapkan tersebut. Siswalah yang bertanggung jawab untuk mencari tanah, pupuk, tanaman, batu-batu, dll yang diperlukan untuk mengisi blokyang menjadi tanggung-jawab mereka. Setelah itu mereka jugalah yang menanam dan bertanggungjawab terhadap perawatannya. Untuk itu mereka melakukan tugas giliran setiap harinya sehingga boleh dikata tidak ada satu blokpun yang tidak terawat karena merupakan kebanggaan seluruh kelas. Bahkan selembar daun yang rontok akan dengan segera dipungut dan dibuang ke tempat sampah. Mereka juga mengatur tempat sampah sesuai dengan jenis sampahnya.
Ketika saya datang sekolah sedang libur sehingga tidak ada siswa belajar tapi taman-taman tetap terawat dan dalam keadaan sangat bersih. Rupanya cukup banyak siswa datang ke sekolah sekedar untuk bertemu dengan teman-teman mereka. Rupanya sekolah merupakan tempat favorit mereka karena telah menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai. Hanya itu andalan mereka ? Tidak. Keunggulan akademis juga berusaha mereka kejar. Mereka mendorong setiap guru untuk membuat presentasi setiap kali mereka mengajar dengan menyediakan komputer dan in-fokus di kelas-kelas. Kelas-kelas mereka sendiripun adalah ‘moving class’ dimana siswa setiap ganti pelajaran ganti kelas sesuai dengan mata pelajarannya. Jadi setiap guru punya kelas masing-masing dan mereka tinggal di kelas dan siswanya yang berpindah.
Pada saat saya datang ada kiriman 10 buah lap-top yang merupakan usaha dari kepala sekolah untuk memperoleh sumbangan dari para donatur yang akan dibagikan sebagai pinjaman kepada guru-guru agar mereka dapat membuat persiapan mengajar mereka jauh lebih sempurna. Guru-guru tidak hanya bergantung pada buku teks tapi juga mengambil bahan-bahan dari internet yang menurut mereka tersedia melimpah ruah. Mereka juga membeli bahan-bahan presentasi dari setiap mata ajaran yang sudah jadi dan siap dipresentasikan dari penerbit-penerbit macam LIPI kita.

Bahan tersebut saya lihat sangat bagus, sistematis, penuh ilustrasi, dan tinggal dipresentasikan di OHP. Tapi menurut mereka di internet jauh lebih bagus dan tersedia secara gratis. Dengan kemampuan bahasa Inggris mereka yang tinggi jelas mereka bisa dengan mudah mengambil bahan dan memberikannya kepada siswa dengan mudah. ini yang mungkin sulit untuk kita kejar. Boro-boro siswa kita memahami materi dalam bahasa Inggris, gurunya sendiripun belum tentu paham. Jadi kalau di tanah air siswa kita baru belajar komputer, mereka sudah belajar melalui komputer. Mereka sudah masuk dan memanfaatkan dunia IT secara global.
Ketika saya tanyakan kepada Pak Alex Ting, pengusaha Sarawak yang menjadi tuan rumah saya ketika berkunjung kesana, beliau menyatakan bahwa Kuching memiliki banyak tenaga pengajar yang berkualitas. Saya tidak meragukan itu karena hampir semua guru yang saya temui disana nampak professional, bersemangat dan penuh dedikasi. Mereka dengan bangga menceritakan apa-apa yang telah mereka lakukan dan dedikasikan pada sekolah mereka. Mereka bahkan melakukan hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita yaitu membuat ruang musium kecil bagi semua benda-benda bersejarah bagi sekolah tersebut seperti meja kepala sekolah pertamakali, contoh seragam, badge, dan dasi sekolah sejak awal sampai saat ini, foto-foto kenangan sejak awal sekolah berdiri, penghargaan-penghargaan yang pernah diterima, dll. Sungguh menarik! Pak Ting yang merupakan alumni St Thomas dengan bersemangat menceritakan betapa beliau memakai seragam ini pada tahun 60-an, foto-foto rekannya yang sekarang sudah menjadi ini dan itu, dlsb.

Ketika saya ke Miri dan berkunjung ke SMK Chung Hwa saya agak surprise ketika mengetahui bahwa kepala sekolahnya bergelar Doktor dan Dato’ sekaligus. Perlu diketahui bahwa gelar Dato’ sangatlah dihormati karena merupakan penghargaan dari kerajaan bagi orang-orang yang dianggap berjasa pada negara. Meski surprise saya masih berpikir bahwa gelar doktornya tersebut mungkin diperoleh dari PTS lokal. Maklumlah karena akhir-akhir ini di Indonesia kita sering melihat orang dengan mudah menyandang gelar Doktor meski honoris causa dari PTS antah berantah.

Beberapa sekolah di Indonesia seperti SMU Al-Muthahari dan SMU Dwi Warna juga dipimpin oleh kepala sekolah yang bergelar doktor. Kalau Kang Jalal dan Ibu Carmen Jahja sih kualitas keilmuannya tak perlu diragukan. Tapi mungkin masih sangat langka doktor yang mau turun ke jenjang sekolah menengah. Tetapi ketika saya masuk ke kantor Dato’ DR. Fon Ong Ming dan melihat ke papan di dinding disitu tertulis darimana beliau memperoleh gelar MA dan Doktornya. Ternyata beliau memperoleh gelar Master dan Doktor di bidang sains dari UCLA! Gile cing! Saya pikir tak kan ada Doktor lulusan UCLA yang mau ‘hanya’ berkarir sebagai kepala sekolah di Indonesia.

Ketika saya menuju ke Sekolah Menengah Kolej Haji Bujang saya menemui kepala sekolahnya seorang ibu yang bergelar Master di bidang kimia dari PT luar negeri juga. Nampaknya gelar master dan Doktor bukan hal yang langka lagi bagi guru-guru di sekolah-sekolah menengah mereka. Di Indonesia sendiri lebih dari 50 % guru-guru SD tidak layak untuk mengajar karena tidak memiliki kualifikasi yang layak untuk itu. Ini kata statistik lho! (saya pernah ‘dimarahi’ oleh seorang guru SD karena manyampaikan fakta ini. Jadi saya mesti hati-hati kalau menyampaikan hal ini!)
Saya dengar ada usaha dari pemerintah untuk menyekolahkan lagi guru-guru mereka agar bisa mendapatkan gelar sarjana. Tapi belum apa-apa kita sudah membaui adanya gejala bahwa usaha itu sekedar untuk ‘membagi-bagi’ gelar dan bukan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas guru kita setar dengan sarjana S-1. Ketika Pak Alex Ting menyatakan bahwa ia bisa membantu saya jika saya membutuhkan tenaga pengajar bahasa Inggris yang qualified saya jadi sangat tertarik. “Why not.”, pikir saya. Roda memang berputar. Kalau dulu Malaysia mengimpor guru-guru dari negara kita karena kualitas guru-guru kita lebih bagus daripada guru-guru mereka, sekarang keadaannya jadi terbalik. Sudah waktunya kita berpikir untuk menggunakan tenaga-tenaga pengajar dari negara tetangga kalau kita benar-benar berpikir tentang kualitas pendidikan. Guru-guru dengan kualitas ‘national plus’ masih sangat langka di negara kita dan sekolah-sekolah ‘national plus’ di tanah air masih saling bajak membajak guru untuk mengisi kebutuhan mereka. Ironis! Soalnya IKIP sudah ganti haluan sehingga kita semakin tak tahu lembaga mana yang bisa memasok tenaga pengajar berkualitas bagi kebutuhan negara kita.

“So, is it possible for us to use your teachers, Pak Ting?” tanya saya antusias. Yes, of course, jawabnya, sepanjang cocok harganya saja. Saya jadi tersadar dan malu sendiri. Kita sudah memasuki dunia profesionalisme, termasuk pada bidang pendidikan. Era pengabdian murni sudah ‘out of date’ dan mereka yang merindukan romantisme masa-masa ketika orang terbaik memasuki karir sebagi guru dengan honor tak layak sebaiknya bangun dari tidurnya. “Ini jaman modern, Bung!” kata saya dalam hati menirukan slogannya orang Medan. “OK!”, kata saya banting setir ke suasana ‘real business’,”Berapa gaji yang mereka minta jika saya minta mereka untuk datang mengajar di Balikpapan?” “Apa ekspektasi Anda dan bagaimana kondisi pekerjaannya?” tanya Pak Ting professional. Saya jadi gelagapan karena ternyata saya tidak benar-benar siap dengan pertanyaan saya. Tapi Pak Ting kemudian memberi ancar-ancar sekitar 3000 RM/bulan (dengan kurs sekitar Rp.2.300,- per ringgitnya) untuk dapat membuat mereka mau datang ke Indonesia. tentu saja itu masih ditambah dengan fasilitas akomodasi dan transportasi.

Terus terang saat itu saya teringat pada SD Istiqamah, sekolah di mana dua anak saya belajar. Sebagai sekolah islam terpadu yang dianggap terbaik oleh masyarakat Balikpapan kualitas pengajaran bahasa Inggrisnya masih belum bisa dianggap ideal, dalam arti dapat menjamin siswa-siswanya fasih menggunakannya. Penyebabnya masih pada kualitas guru pengajar bahasa Inggrisnya yang masih belum ideal. Idealnya seorang tenaga pengajar bahasa Inggris mestilah fasih menggunakan bahasa tersebut baik lisan maupun tertulis. Selain itu ia harus mampu menyusun materi pengajarannya secara baik dan organized dan mampu mengajarkannya dengan metodologi dan media pengajaran yang mutakhir. Saya melihat bahwa pengajaran bahasa Inggris di SD Istiqamah masih konvensional, meski mungkin kualitas pengajarnya lebih baik daripada di sekolah-sekolah lain.

Materi pelajarannya disusun sendiri oleh gurunya dalam bentuk kopian dan tidak jelas organisasi dan sistematika penyusunannya. Atau itu mungkin hanya penilaian sepihak dari saya yang mengharap terlalu banyak pada pengajaran bahasa Inggris di SD Istiqamah. Pemikiran saya sederhana saja. Jika siswa SD Istiqamah bisa memperoleh tenaga pengajar sebaik guru-guru bahasa Inggris di Malaysia tentulah kualitas penguasaan bahasa Inggris anak-anak saya akan lebih baik ketimbang diajar oleh guru-guru lokal. Saya jadi teringat pada Pak Susilo, Ketua Komite Sekolah dimana anak saya belajar yang mengkursuskan anaknya di English First dengan membayar 800 ribu sebulan untuk pengajaran bahasa Inggris 2 X seminggu. Kalau untuk 2 X seminggu @ 90 menit saja ia bersedia membayar 800 ribu tentunya orang tua lain juga bersedia membayar sediki tambahan jika sekolah mampu menyediakan tenaga pengajar kelas ‘import’. Saya kemudian menghitung jika dalam satu kelas di sekolah anak saya ada sekitar 30 siswa dan ada dua kelas paralel pada masing-masing tingkatan. maka jika seorang guru ‘import’ tadi mengajar kelas 5 dan kelas 6 sebanyak 6 jam pelajaran @ 45 menit setiap kelasnya maka ia hanya akan mengajar sekitar 24 JP @ 45 menit perminggunya. Tidak terlalu banyak. Artinya, guru tersebut masih bisa ditambahi tugas lain umpamanya mengajar teman-teman koleganya sesama guru bahasa Inggris bagaimana menyusun materi pelajaran dan mengajarkannya pada siswa dengan menarik dan menyenangkan. Dengan demikian sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Siswa memperoleh guru kualitas impor, guru-guru juga memperoleh tutor kualitas istimewa. baik siswa maupun guru akan memperoleh manfaat yang besar dari adanya guru import tersebut. Diyakini dalam jangka waktu enam bulan saja pengajaran bahasa Inggris di sekolah tersebut akan terdongkrak cukup signifikan.

Melihat manfaatnya tersebut maka angka 3000 RM tersebut menjadi tidak berarti karena saya yakin setiap orang tua siswa akan bersedia menambah uang pembayaran sekolahnya sebesar Rp.50.000,-/bulan asal dapat guru bahasa Inggris kualitas import tadi. Lha wong kursus di EF aja berani bayar 800 ribu/bulan je! Dengan Rp.50.000,-/bulan/siswa maka akan terkumpul Rp. 50.000,- X 4 kelas X 30 siswa = Rp.6.000.000,-/bulan. Tentu saja dana ini masih kurang tapi dapat ditutupi tambahannya oleh yayasan SD Istiqamah yang memperoleh training pengajaran bahasa Inggris bagi guru-gurunya setiap hari sore hari setelah siswa pulang pada jam 15:00.
Ketika saya sampaikan bahwa sekolah anak saya mungkin berminat untuk mengontrak seorang guru bahas Inggris berpengalaman Pak Ting menyatakan bersedia membantu untuk mencarikan dengan membukakan lowongan di koran lokal yang tentunya biayanya akan ditanggung oleh user.

Saya ingin melemparkan ide ini kepada rekan-rekan di SD Istiqamah Balikpapan. Jika kita ingin benar-benar meningkatkan mutu pengajaran bahasa Inggris di sekolah kita maka kesempatan ini sangat menarik untuk dicobakan. Saya, bersama pengurus dan anggota Komite Sekolah tentunya, mungkin dapat meyakinkan para orang tua siswa kelas 5 dan 6 untuk menambah iuran sekolah Rp. 50.000,-/bulan untuk memperoleh tenaga pengajar bahasa Inggris dari Malaysia. Itu kalau yayasannya mau meresponnya lho!. Kalau tidak, maka ide ini akan tetap menjadi sekedar ide.

SD

Pendahuluan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Pembaca, SDIT-SMPIT Istiqamah sebagai sekolah yang berusaha untuk meningkatkan kualitas siswanya menuju lebih baik, mencoba untuk mengoleksi berita dan tulisan orang lain tentang SDIT-SMPIT Istiqamah. Nantinya diharapkan tulisan ini menjadi kaca diri bagi internal SDIT-SMPIT Istiqamah, baikl guru, karyawan, pengurus, siswa maupun orang tuas siswa, yang sangat terkait dengan keberadaan SDIT-SMPIT Istiqamah ini.
Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh.